Kamis, 27 Februari 2014

KAMPUS DIAN HUSADA


Suasana Saat di Kelas


Biasakan tidur tanpa bantal ya guys,,, karna banyak sekali manfaatnya loch... ╭ (′▽`)╯

Manfaat Luar Biasa Tidur Tanpa Bantal Bagi Kesehtan

Sahabatternyata tidur tanpa bantal banyak sekali manfaat yang anda peroleh untuk kesehatanSehingga sangat di anjurkan aktivitas tidur yang anda lakukan tanpa menggunakan bantal. Salah satunya yaitu mendapatkan tidur yang berkualitas.Berikut adalah manfaatnya:



  1. Dengan tidur tanpa bantal akan membuat anda lebih awet muda atau bisa mencegah penuaan dini.Bagi anda yang menggunakan bantal saat tidurnya maka akan menekan wajahnya pada bantal dan akan meninggalkan kerutan pada wajah anda.
  2. Anda akan mendapatkan tidur yang berkualitas setiap malamnya jika tidak menggunakan bantal. Ini di karenakan tubuh berada dalam keadaan normal dan tidak tinggi sebelah sepeti saat anda menggunakan bantal saat tidur.
  3. Tidur tanpa bantal terenyata sangat baik untuk kesehatan punggung anda.Ini di karenakan ketika menggunakan bantal saat tidur,tulang punggung akan mengalami perubahan lokasi dan dapat menyebabkan sakit punggung pada pagi harinya.
  4. Dengan tidur tanpa bantal ternyata dapat meluruskan tulang punggung anda.Ini di karenakan,saat tidur tanpa bantal maka posisi tulang akan berada pada posisinya serta lurus sesuai posisi yang semestinya. Oleh sebab itu di anjurkan untuk tidur tanpa bantal.



Lab DDTK


Sudah Makan dan Ngemil tapi Tetap Saja Merasa LAPAR??? Apakah Hal Ini Sering Anda Alami..? Ini Dia Penyebabnya. . . (/‾▿‾)/

5 Makanan yang Membuat Anda Kelaparan...


Semua makanan yang Anda konsumsi pasti mengenyangkan, semua tahu itu. Tapi tidak semua makanan memiliki efek yang sama. “Efek mengenyangkan dari makanan merupakan proses yang komplek dari mekanisme faktor hormonal,” papar Alan Aragon seorang pakar nutrisi dari Amerika Serikat.
5 Makanan yang Membuat Anda Kelaparan 5 Makanan yang Membuat Anda Kelaparan5 Makanan yang Membuat Anda Kelaparan
Bagaimana usus berkomunikasi untuk mengingatkan otak bahwa Anda akan kembali lapar setelah makan terakhir masih menjadi wilayah studi yang perlu dipelajari. Namun satu yang pasti, protein berkemampuan mengenyangkan perut lebih lama ketimbang karbohidrat dan lemak, karena protein dicerna lebih lambat dan bisa memberikan energi berkala pada tubuh Anda.
Lantas makanan apa saja yang membuat perut lapar lebih cepat?

Roti

Karbohidrat simple yang terkandung dalam roti dapat memicu lapar lebih cepat, itulah pernyataan sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition. Roti juga merupakan makanan ber-indek glikemik tinggi yang dapat meningkatkan gula darah dengan cepat dan mampu merangsang otak untuk ketagihan mengonsumsinya lagi.

Mi Instan

Kandungan MSG (Monosodium Glutamat) atau penguat rasa yang terdapat dalam produk mie instan dapat membuat Anda kecanduan dan ingin makan lebih banyak lagi. Peneliti di University of Sussex in the U.K. menemukan bahwa orang yang mengonsumsi penguat rasa dalam produk makanan akan merasakan lapar 30 menit lebih cepat ketimbang orang yang tidak mengonsumsi penguat rasa.

Keripik Kentang

Salah satu bahan kimia yang terkandung dalam keripik kentang kemasan adalah neurotoxin yang dapat memancing timbulnya kanker di dalam tubuh Anda. Zat ini muncul pada makanan yang dimasak pada suhu tinggi baik itu digoreng maupun dipanggang. Tentunya kondisi ini makin diperparah dengan kandungan MSG yang juga banyak ditemukan dalam keripik kentang kemasan.

Biskuit dan Kue Kering

Sama seperti roti, makanan olahan seperti biskuit dan kue kering juga termasuk ke dalam makanan ber-indek glikemik tinggi yang akan meningkatkan kadar gula darah dengan cepat tapi juga membuat Anda lapar lebih cepat. Selain itu, terlalu sering mengonsumsi makanan ber-indek glikemik tinggi berisiko terkena diabetes.

Bir

Bir mengandung alkohol yang cukup tinggi. Alkohol dapat mempengaruhi lambung dengan mempercepat pengosongan lambung sehingga Anda lapar lebih cepat setelah mengonsumsinya. Konsumsi alkohol dalam jangka panjang juga dapat mengakibatkan gangguan pada sistem saraf pusat, mengganggu fungsi hati, jantung hingga mengakibatkan kematian mendadak.

Benarkah Air Hujan Bisa Membahayakan Kesehatan Rambut Kita??? Penasaran Ga nich,,? Kita Baca Langsung Yuuuk Artikel berikut,, (•ˆ⌣ˆ​​​​•)

Berbahayakah Air Hujan Terhadap Kesehatan Rambut?


Ada anggapan yang mengatakan bahwa air hujan dapat merusak kesehatan rambut. Walau hal tersebut tidak sepenuhnya salah, namun air hujan juga dipercaya bisa memberikan manfaat bagi keindahan rambut. Benarkah? Berikut beberapa faktanya.
Ada anggapan yang mengatakan bahwa air hujan dapat merusak kesehatan rambut. (iStock)
1. Air hujan dikatakan sebagai salah satu penyebab masalah kerontokan rambut. Hal itu dikarenakan air hujan membawa kandungan polutan dan zat berbahaya yang ada di udara saat musim kemarau. Hujan yang pertama turun berfungsi melarutkan kotoran dan membuatnya jatuh ke permukaan bumi. Oleh karena itu, hindari hujan yang pertama kali turun.

2. Setelah air hujan cukup lama turun, maka kandungan polutan dan kotoran lainnya sudah mulai larut. Air hujan merupakan bentuk air murni yang aman untuk rambut. Jika Anda memiliki masalah dengan rambut, membilas dengan air hujan justru lebih aman ketimbang membilasnya dengan air yang mengandung kaporit dan zat kimia lainnya.

3. Dikutip dari Rainwater Connection, air yang turun dari langit ini memiliki kadar kenetralan pH yang hampir sempurna, bebas garam dan mineral yang buruk bagi rambut. Jika disaring dengan baik, air hujan menjadi materi paling netral yang dapat Anda gunakan untuk mencuci rambut. Kenetralan yang dimiliki air hujan tidak akan membuat rambut menyimpan sisa busa dari shampo yang Anda gunakan, sehingga proses pencucian menjadi maksimal.

4. Air hujan juga dipercaya dapat membuat rambut yang mengembang secara natural dan menjadikan teksturnya lebih lembut. Dahulu kala, banyak orang yang menggunakan air hujan sebagai kondisioner. Caranya, keramas dengan shampo dan kondisioner lalu bilas dengan air hujan untuk hilangkan busa. Air hujan yang dingin dapat membantu proses pelembaban rambut.

5. Rambut yang basah akibat air hujan cenderung kering lebih lama. Oleh karena itu, segera keringkan rambut yang basah karena air hujan. Jika tidak, kondisi rambut yang basah akibat hujan akan membuat akar rambut melemah dan menyebabkan kerontokan.

Lab Anak


Adakah yang Sudah tau Bahaya Teh Hijau Untuk Balita. . .?? Yuuuuk kita intip artikel yang satu ini,, :D

Balita Sebaiknya Tak Diberi Teh Hijau


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teh hijau dirasakan manfaatnya seperti mencegah penuaan dini, mencegah mampetnya pembuluh darah maupun menurunkan kadar kolesterol. Lantas siapakah yang layak  mengonsumsi teh hijau?
Emilia E. Achmadi MS.,RD, seorang  Clinical Dietician atau nutrisionis, menyatakan disesuaikan dengan gaya hidup. Tapi batasan normal sekitar 750 cc (0,75 liter).
              
"Kalau yang bersangkutan tergolong aktif secara fisik, tentunya konsumsi bisa  lebih banyak.  Perlu diingat, harus  balancing dengan minum ait putih, karena  tubuh kita 70 persen air," katanya saat peluncuran ICHI OCHA  di Jakarta belum lama ini.
              
Idealnya, minum teh hijau ini sekitar 2-3 gelas saja sehari. Perlu diingat  tidak boleh menggantikan asupan air putih ini dengan teh hijau.
              
Teh hijau tidak layak dikonsumsi anak balita? Mengapa? Mereka masih mengejar pertumbuhan susu, minuman yang lainnya untuk pertumbuhan. Jangan menganggu asupan.
              
"Anak SD teh hijau oke boleh dikonsumsi tapi bijaksana. Sampai sekarang tidak ada counter bahwa produk ini dilarang dikonsumsi anak-anak, apalagi salah satu kompenennya adalah kafein jumlahnya tidak besar, baik untuk stimulasi fungsi syaraf," katanya.






//
              
Emilia mengingatkan adanya kebiasaan yang keliru yakni teh diseduh lebih sekali?  "Masyarakat Indonesia mempunyai habbit berhemat yang keliru. Saat seduhan kedua, antioksidan dan katekin hilang saat seduhan kedua," katanya.
              
Konsumsi setidaknya 10 ounce (10 ounce = 295,7cc - satuan cairan) teh hijau setiap hari dipercaya dapat mengabsorsi arteri dari kelebihan lemak dan kolesterol, yang secara otomatis menyehatkan arteri sehingga menimbulkan efek awet muda. (Eko Sutriyanto)

Untuk para mommies. . .mulai sekarang lebih bisa meluangkan waktu untuk mandi bareng anak yuuk. . .karna banyak manfaatnya loch,,!!! mau tau manfaatnya apa saja?? silahkan baca di sini ya,,, ^_^

Mandi Bareng Anak, Apa Manfaatnya?

Banyak cara untuk mengajarkan pendidikan seks pada anak. Kalau saya memulainya dengan cara yang paling mudah. Mengajak Bumi mandi bersama.

“Paling nggak, dengan mandi bareng, saya bisa mulai mengenalkan bagian anggota tubuh, termasuk area yang sensitif sekalipun,” pikir saya. Lagipula, saya nggak mau membiasakan Bumi untuk mandi di area yang terbuka dan mempertontonkan auratnya di muka umum. Kalau kebiasaan ini terus berlanjut sampai ia besar, ujung-ujungnya kan repot juga :D

Mungkin ada sebagian Mommies yang berpandangan kalau mandi bareng itu salah satu hal yang tabu untuk melakukan kegiatan ini. Contoh yang paling dekat dialami sahabat saya, Intan. Meskipun usia anaknya, Galang, sama dengan Bumi, 3 tahun, tapi sahabat saya ini merasa was-was kalau mandi bareng anaknya. “Bukannya malu, sih, Dis. Tapi rasanya gimana gitu, deh, kalau Galang lihat kemaluan gue. Lagian, memang nggak apa-apa, ya?” katanya.

Sebenarnya, wajar, sih, yah, kalau timbul rasa malu, was-was, jengah, atau apa pun istilahnya. Hal ini pun  akhirnya menjadi ada yang pro dan kontra soal mandi bareng dengan anak.

momkidsbathtub_mommiesdaily
*gambar dari sini

Kalau saya sendiri, mungkin karena pada dasarnya perempuan yang sedikit cuek, jadi punya pandangan kalau melakukan mandi bareng dengan anak nggak apa-apa. Apalagi, sekarang Bumi juga masih balita, baru 3 tahun. Kalau Bumi sudah besar, mungkin ceritanya akan beda lagi.

Nah, beberapa waktu lalu, saya pernah berbincang dengan psikolog anak Kancil, Duren 3. Kebetulan nama kami serupa :D Waktu itu, Adisti M.Psi, mengatakan kalau faktor budaya ataupun agama, memang seringkali membuat beberapa Mommies  merasa nggak nyaman jika harus mandi bersama, meskipun dengan anaknya sekalipun.

“Tapi  kegiatan mandi bareng seperti ini sebenarnya penting, lho. Karena merupakan bagian dari pendidikan seks untuk  anak di mana orangtua bisa untuk mengenali anggota tubuh dan perbedaan gender. Salah satu penyampaian yang paling tepat bisa diajarkan lewat mengajak anak mandi bersama. Pengenalan mengenai anatomi tubuh yang bisa meningkat pada alat reproduksi,” ungkapnya.

Menurutnya, anak-anak sudah bisa ikut mandi bareng dengan orang tua sejak usia dini. Misalnya sejak 10 bulan, pada saat si anak sudah bisa berdiri sendiri. Dari sana, Mommies bisa melakukan komunikasi, ibu sudah mulai mengenalkan anggota tubuh. Kalau memang, cross gender, ya jelaskan saja secara detail. Namun, kegiatan mandi bareng ini, tentu saja nggak bisa berlangsung terus menerus. Ada baiknya kegiatan ini dilakukan saat anak masih balita.

Menurut Adisti, lewat aktivitas ini,  anak dapat mengetahui perbedaan antara perempuan dan laki-laki, “Oh, ya, ada hal yang perlu diketahui orangtua saat melakukan mandi bareng dengan anaknya,  karena sama-sama tidak menggenakan pakaian, jangan berpikir kalau si anak akan terangsang, ya.” Pasalnya, timbulnya rangsangan pada anak baru akan ada mereka memasuki usia remaja atau puber.

Lalu Adisti juga mengatakan bahwa saat mandi bersama anak ini merupakan saat yang tepat untuk mengenalkan bagian anggota tubuh yang mana saja yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh. Misalnya, tangan, punggung, kaki yang boleh, sedangkan area sensitif tidak boleh disentuh sembarang orang. Jangan lupa untuk memberi tahu pada anak, bahwa kegiatan mandi bersama ini juga hanya boleh dilakukan dengan orang tertentu saja, seperti Mommies.

“Pengenalan anatomi tubuh dengan cara mandi bareng ini jsutru lebih mudah diterima anak, dibandingkan jika orangtua menjelaskannya dengan bahasa istilah yang justru membuat anak jadi bingung.”

Saya pun semakin yakin saat mengikuti seminar Supermoms dengan tema, “Pede Bicara Seksualitas Pada Anak.” Waktu itu, Ibu Elly Risman sebagai nara sumber mengatakan sebenarnya tidak ada yang salah jika ingin memandikan anak dengan cara cross gender. Misalnya, ibu memandikan anak laki-laki atau bapak yang memandikan anak perempuannya. Tapi kebiasaan ini memang jangan berlanjut.

“Yah, kalau memang ayah mau memandikan puterinya,  paling nggak sampai usia 7 tahunlah. Jadi, kalau sudah besar seperti itu anak juga akan malu sendiri kalau dimandikan. Baiknya, sih, kalau anak perempuan memang dimandikan sama Ibunya saja,” begitu kata Ibu Elly Risman. Lagi pula, Ibu Elly juga mengingatkan kalau sebenarnya anak umur 3,5 seharusnya sudah bisa mandi sendiri, sudah mandiri.

Ada banyak manfaat dari sex education untuk anak, mulai dari mengetahui bagian anggota tubuh dan organ-organ kelamin. Dengan cara seperti ini, anak akan mendapat konsep citra positif sehingga merasa dihargai, dicintai dan anugerah. Selain itu, dengan sendirinya anak pun dapat membentengi diri dari hal-hal negatif.

Meskipun pendidikan seks merupakan salah satu hal PR yang paling sulit buat saya dan suami, tapi kami selalu berusaha memberikan pendidikan seks pada Bumi sesuai dengan kapasitasnya.

Kalau memang ada pertanyaan Bumi yang aneh-aneh, meskipun susah dan bikin bingung, kami selalu berusaha menjelaskan dengan kata-kata yang mudah dimengerti. Kami berusaha untuk menjelaskan dengan jujur dan menggunakan kata yang benar, ini yang terpenting.

Seperti yang dikatakan Ibu Elly Risman ataupun Adisti, untuk urusan mandi bersama Bumi, saya pribadi juga akan membatasinya. Secuek-cueknya saya, sekarang saja sudah ada perasaan malu kalau sedang mandi dengannya. Kalau pengalaman Mommies yang lain, bagaimana?

Minggu, 02 Februari 2014

SENSASI BARU BERSALIN DALAM AIR ^_^

Sensasi Baru Bersalin dalam Air

DOKTER Harun, saya pembaca Majalah Gemari yang setia. Nama saya Ibu T, umur saya 23 tahun, sedang hamil 3 bulan yang merupakan kehamilan saya yang pertama. Akhir-akhir ini pada beberapa majalah keluarga dan pada beberapa WEB di Internet, saya membaca tentang persalinan dalam air. Mohon informasi dari dokter, apakah hal ini memang benar sangat menolong persalinan yang akan sayajalani karena informasi tersebut sangat menarik, namun rasanya terdapat beberapa hal yang belum saya pahami.


DOKTER Harun, saya pembaca Majalah Gemari yang setia. Nama saya Ibu T, umur saya 23 tahun, sedang hamil 3 bulan yang merupakan kehamilan saya yang pertama. Akhir-akhir ini pada beberapa majalah keluarga dan pada beberapa WEB di Internet, saya membaca tentang persalinan dalam air. Mohon informasi dari dokter, apakah hal ini memang benar sangat menolong persalinan yang akan sayajalani karena informasi tersebut sangat menarik, namun rasanya terdapat beberapa hal yang belum saya pahami.

Ibu T, yang saya hormati, persalinan dalam air sudah dikenal tahun 1800-an dengan melahirkan bayi di air hangat. Metoda ini kemudian dikembangkan di Uni Sovyet (sebelum pecah menjadi Rusia) oleh Igor Tjarkovsky, seorang pelatih renang dan peneliti olahraga dengan melahirkan beberapa persalinan di tank/kolam kecil yang berisi air hangat. Tahun 1997, seorang dokter di Perancis memperkenalkannya, dan tahun!980-1990 mulai meluas di Inggris dan Amerika. Di Indonesia, sejak tahun 1978, para dokter telah membaca dan mengetahuinya namun belum ada klinik bersalin/rumah bersalin/rumah sakit yang mempraktekkannya, dan baru tahun 2004 ada klinik bersalin di Bali yang menawarkan persalinannya dalam air, kemudian tahun 2006 ada klinik persalinan Sam Marie di Jakarta yang memfasilitasi persalinan dalam air.

Dasar pemikirannya adalah bayi sejak dalam perut ibu telah berenang dalam air ketuban ibu yang steril, dan baru bernafas setelah ada rangsangan berupa kekurangan oksigen dari tali pusat. Kekurangan oksigen dari tali pusat akan memacu paru-paru untuk bernafas dan memberikan oksigen pada darah. Persalinan tersebut dilakukan dalam air bersih dengan suhu 34 derajat hingga 36 derajat. Sebelum persalinan calon ibu harus memeriksakan diri dengan baik dan benar, serta harus berlatih mengedan melalui senam hamil, karena dalam praktek persalinannya, sang dokter hanya memberi instuksi dari tepi kolam dan sang ibu mengedan sendiri.

Calon ibu sendiri baru masuk ke dalam kolam air hangat pada pembukaan pintu rahim 6 cm -7 cm, sedangkan persalinan baru bisa dilaksanakan bila pembukaan mencapai 10 cm
Ada keuntungan dan kerugian persalinan semacam ini menurut para dokter/bidan/penolong persalinan dalam air antara lain berendam di kolam hangat membuat calon ibu lebih tenang, lebih relaks dan lebih nyaman sehingga dapat berkonsentrasi pada persalinan. Calon Ibu dapat bergerak lebih bebas dalam air, perdarahan lebih sedikit, dan waktu pemulihan lebih cepat. Bagi sang bayi, stres lebih ringan sehingga bayi lebih nyaman, kulit bayi lebih bersih, dan menurunkan risiko tertelan air ketuban.

Beberapa syarat harus dipenuhi dalam persalinan dalam air yaitu tenaga penolong harus trampil dan bersertifikat dari institusi yang melatihnya, tersedia kolam dan air yang bersih secara fisik, bebas dari zat kimia dan tak mengandung kuman/virus/cacing/ protozoa yang berbahaya, petolongan persalinan hanya dilaksanakan bagi persalinan normal terutama setelah melahirkan anak pertama. Sedangkan dari pihak ibu diharuskan telah diperiksa secara lengkap, tak terdapat infeksi/kelainan di jalan lahir, harus cukup minum, posisi bayi letak kepala normal, tidak terdapat obat dalam air, dan bayi harus segera diangkat ke permukaan segera setelah lahir. Ibu baru boleh masuk dalam bak persalinan setelah dibersihkan jalan ususnya (di-disma agar kotorannya keluar dan tak buang air besar dikolam), kandung kemih kosong, tak terdapat tanda tanda ketuban pecah dini dan ketika pembukaan telah mencapai kala dua (pembukaan 6 cm - 7 cm).

Persalinan dalam air diharamkan bagi ibu yang menderita penyakit di kelamin seperti herpes simplex virus type 2, Syphylis, Gonorrhoe dan penyakit kelamin lainnya. Persalinan dalam air juga diharamkan pada keracunan kehamilan, kelainan posisi bayi, perdarahan banyak, kelainan ari-ari, kehamilan kembar dan prematur.
Di sisi lain persalinan dalam air akan memakan biaya lebih besar terutama untuk sarana pelayanannya serta pemeriksaan kehamilan yang lengkap. Hampir semua persalinan akan meyebabkan luka pada saluran persalinan, mulai dari lecet di liang kemaluan hingga luka bekas ari-ari dalam rahim yang berpotensi terinfeksi bila terkena air. Bila terjadi penyulit yang tak terduga dan membutuhkan pertolongan segera seperti tertinggalnya sebagian kecil an-an/placenta di rahim, luka pada mulut rahim, atau menjahit luka pada lubang persalinan, tindakan akan menjadi lebih sulit sebab si ibu harus berpindah tempat, dari air ketempat tidur tindakan.

Hingga kini setahu saya, belum ada studi kelayakan perbandingan risiko persalinan dalam air dengan persalinan yang dibantu oleh bidan/dokter di Indone-sia yang dipublikasikan secara luas. Namun mengingat tingginya angka kematian ibu melahirkan di Indonesia (300 - 350 kematian ibu dari 100.000 persalinan ibu) yang disebabkan perdarahan, infeksi dan keracunan kehamilan, cara persalinan dalam air belum direkomendasikan oleh WHO dan Departemen Kesehatan RI. Semoga informasi ini dapat membantu ibu mempersiapkan persalinan yang ibu kehendaki.





  e-mail: harunriyanto@hotmail.com